Kamis, 27 Mei 2010

Pemkab pastikan penyaluran dana pemugaran rumah tepat sasaran.




Boyolali (Espos)–Pemkab memastikan penyaluran dana stimulan program pemugaran rumah tak layak huni di Boyolali tepat sasaran sesuai peruntukannya. Pasalnya, dalam pendataan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.

“Kami juga melibatkan ketua RT sehingga hasil sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ujar Kasubid Pemberdayaan Fasilitasi dan Pemantauan Penanggulangan Kemiskinan Badan Pemberdayaan Masyarakat Miskin (Bapermaskin) Boyolali Mulyanto kepada wartawan di kantornya, Kamis (27/5).

Ditambahkannya, progrm pemugaran rumah tak layak huni ini nilai uang yang diberikan masing-masing Rp 2,5 juta dan pengelolaannya ditangani masyarakat sendiri. Masyarakat, jelas Mulyanto, diberi kewenangan merencanakan dan melaksanakan program.

Mulyanto menambahkan program pemugaran rumah tak layak huni itu melalui dua program yakni melalui Bapermaskin dan aspirasi anggota Dewan. Dalam tahun ini, jelasnya, Bapermaskin akann memberikan dana stimulan kepada 1.060 KK di delapan wilayah kecamatan. Hingga saat ini baru terealisasi 430 KK.

“Paling banyak penerima dana stimulan ini berada di wilayah Boyolali utara seperti Wonosegoro dan Kemusu,” papar dia.

Sedang, bantuan stimulan melalui anggota Dewan, jelasnya, masing-masing anggota Dewan memiliki jatah menyalurkan 10 orang.

“Sehingga anggota Dewan di Boyolali sebanyak 45 orang, maka ada 450 orang yang akan menerima bantuan pemugaran rumah tak layak huni,” paparnya.

Namun hingga saat ini pengajuan dana melalui aspirasi anggota Dewan belum semua masuk. Namun pihaknya optimistis bulan Juni mendatang, seluruh pengajuan itu bisa selesai.

fid

Warga Selo Ikuti Apel Siaga kebakaran Merbabu




Boyolali (Espos)–Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng musim kemarau 2010 akan berlangsung dari Mei hingga Oktober mendatang. Sedang, puncak kemarau akan berlangsung dari Juni hingga Agustus.

“Daerah yang mengalami kemarau awal yakni di Pati, Rembang dan Grobogan. Sedang, Boyolali, Magelang dan Kabupaten Semarang yang secara administratif terdapat Gunung Merbabu musim kemarau akan berlangsung mulai Mei,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) Ir Dulhadi kepada wartawan seusai Apel siaga kebakaran Merbabu di Balaidesa Tarubatang, Selo, Kamis (27/5).

Dijelaskannya, dengan kondisi tersebut, pihaknya melakukan apel siaga dengan harapan kebakaran Gunung Merbabu bisa diantisipasi sejak dini.

Menurut Dulhadi, pada tahun 2006 lalu kebakaran hutan Merbabu mencapai 430 hektare (Ha) yang mengakibatkan kawasan hutan menjadi gundul dan beberapa sumber mata air mengalami penurunan bahkan mati.

“Sedang tahun 2007 lalu telah terjadi kebakaran hutan seluas 10 Ha, tahun 2008 12,7 ha dan tahun 2009 tidak terjadi kebakaran hutan,” tandas dia.

Diakuinya, selama ini pelibatan masyarakat secara aktif dalam kegiata pencegahan, pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu ini masih sangat terbatas. Padahal, tandasnya, pelibatan ini merupakan sarana efektif meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki taman nasional.

“Dengan adanya apel siaga ini merupakan salah satu bagian dari upaya pelibatan kepada masyarakat,” paparnya. ( gbn )

Rabu, 26 Mei 2010

AKBP Agus Suryonugroho diganti AKBP Romin Thaib


Boyolali (Espos)–Sepanjang kurun dua tahun dari Juni 2008 hingga saat ini, di Polres Boyolali terdapat tindak pidana sebanyak 1.167 kasus. Dari total kasus itu, sebanyak 1.010 kasus atau 86,54 persen telah ditangani dengan tuntas.

“Dari kasus yang berhasil ditangani itu enam kasus merupakan kasus yang menonjol, di antaranya Curas, kepemilikan senjata api, pembunuhan, Curanmor dan korupsi,” ujar Kapolda Jateng Irjen Alex Bambang Riatmojo dalam sambutannya yang dibacakan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Tonny Aribawanto pada Sertijab Kapolres Boyolali di Mapolres setempat, Rabu (26/5).

Jabatan Kapolres diserahterimakan dari pejabat lama AKBP Agus Suryonugroho kepada penggantinya AKBP Romin Thaib SIK MSi. AKBP Agus Suryonugroho selanjutnya menjabat Kapolres Kendal. Sedang, AKBP Romin Thaib sebelumnya menjabat Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jateng.

Kapolda menambahkan dalam kasus korupsi buku ajar, bahkan sudah ada empat tersangka masing-masing dua orang sudah divonis dan sisanya masih P-19 atau masih dalam penyempurnaan.

“Penggantian pejabat itu merupakan hal biasa, sebagai salah satu pemantapan kepemimpinan,” papar dia.

Ditambahkannya, saat ini polisi dituntut untuk mandiri, profesional. Pasalnya, tugas dan tanggung jawab yang semakin kompleks.

“Kota Boyolali juga menjadi salah satu penyangga Kota Solo dan berada di daerah lereng Merapi yang rawan letusan dan longsor. Sehingga diperlukan sikap yang tepat bagi polisi dalam melayani masyarakat,” papar Kapolda.

Hadir dalam Sertijab itu, Muspida Boyolali, tokoh agama dan masyarakat di Boyolali.

Sementara, Kapolres Boyolali yang baru AKBP Romin Thaib menyatakan pihaknya akan mempelajari memori Sertijab, termasuk sejumlah kasus yang belum tertangani.

“Kami pilah-pilah terlebih dahulu beberapa kasus yang belum tertangani. Diharapkan bisa segera terselesaikan,” tandas dia kepada wartawan seusai Sertijab. ( gbn )

Minggu, 23 Mei 2010

Warnet X-treem Cyber.Net, yang berlokasi di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Boyolali Kota, Jumat (21/5) malam lalu, digerebek tim Detasemen Khusus


Boyolali (Espos)–Salah satu warung internet (Warnet) di Kabupaten Boyolali, Warnet X-treem Cyber.Net, yang berlokasi di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Boyolali Kota, Jumat (21/5) malam lalu, digerebek tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teroris.

Informasi yang dihimpun Espos, Minggu (25/5), dari Warnet tersebut, tim Densus 88 menyita satu unit perangkat keras atau hardisk dari salah satu personal computer (PC), yang diduga pernah digunakan untuk meng-up load video tentang latihan militer teroris di Aceh, yang dilakukan salah seorang dari dua mahasiswa UMS yang menjadi pelaku penyebaran gambar tersebut.

Kedatangan tim Densus 88 pada Jumat malam itu dibenarkan oleh salah seorang operator Warnet X-treem Cyber.Net, Adi Susanto ketika ditemui wartawan, Minggu. “Ya, Jumat malam lalu memang ada tim Densus 88 datang ke sini (Warnet X-treem Cyber.Net-red), sekitar pukul 20.00 WIB,” ungkap Adi.

Menurut penuturan Adi, tim Densus 88 tersebut menyita satu unit hardisk berkapasitas 80 gigabyte (GB) dari PC nomor tujuh. Namun Adi mengaku tidak tahu menahu alasannya secara pasti, karena Densus tidak menjelaskan lebih lanjut terkait penyitaan tersebut. “Tapi oleh tim Densus hardisk yang disita tersebut kemudian diganti dengan hardisk yang berkapasitasnya 160 GB,” kata Adi.

Adi mengungkapkan, sebelumnya Densus juga pernah mendatangi Warnet itu. Saat itu Densus mengkeler seseorang yang diduga sebagai salah satu tersangka pelaku guna menunjukkan tempat dia browsing internet. “Tapi saat itu juga tidak ada yang mengetahui kalau yang dibawa itu pelaku teroris atau bukan,” tuturnya.

Adi mengaku hanya mengetahui tersangka yang dibawa oleh tim Densus tersebut dikabarkan browsing pada tanggal 2 Maret 2010 lalu. Sedangkan terkait kasus teroris yang mana, Adi mengaku dirinya juga tidak mengetahui secara pasti. “Tapi kabarnya, pelakunya dari Sragen,” imbuh dia.

Ditambahkan Adi, pemeriksaan yang dilakukan tim Densus di Warnet tersebut berlangsung sekitar lima jam. Peristiwa itu, diakui Adi, sempat menjadi tontonan masyarakat karena cukup banyak personel Densus yang datang. “Tapi tidak sampai mengganggu aktivitas di warnet. Setelah pemeriksaan tersebut sampai saat ini aktivitas masih berjalan seperti biasanya,” katanya.

Sabtu, 22 Mei 2010

15 desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali menjadi desa sasaran program Rekompak-JRF

Boyolali (Espos)–Sebanyak 15 desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali menjadi desa sasaran program Rekompak-JRF (Java Rekonstruction Fund) yang terhitung sejak 10 April 2008 lalu mulai melaksanakan program tersebut di masing-masing desa.

Sebelumnya, Pemkab Boyolali mencatat sebanyak 26 desa di Kota Susu juga menjadi sasaran program yang sama dan mulai melaksanakan program pada Desember 2009.

“Jadi totalnya ada 41 desa di Kabupaten Boyolali yang saat ini menjadi sasaran program Rekompak-JRF dan dalam tahap pelaksanaan program tersebut. Dan untuk sementara ini, masih ada sekitar tujuh desa lagi yang diusulkan untuk bisa memperoleh bantuan dana hibah dari program itu,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Sosial, Budaya dan Pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Boyolali, Usfal Pius, ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (21/5).

Usfal menyebutkan 41 desa yang menjadi sasaran program Rekompak-JRF tersebut tersebar di delapan kecamatan, yaitu Selo, Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo, Teras, Sawit dan Ngemplak. Desa-desa tersebut di antaranya merupakan daerah yang dinilai rawan bencana antara lain banjir, tanah longsor, angin ribut, hingga bahaya erupsi Gunung Merapi.

“Terkait program Rekompak-JRF sendiri, pelaksanaannya adalah dari masyarakat di desa masing-masing dengan didampingi tim dari Rekompak-JRF. Dalam hal ini, Pemkab Boyolali hanya berperan sebagai fasilitator, sehingga tidak terlibat banyak,” terang Usfal Pius yang didampingi salah satu Staf Bappeda, Nugrohojati.

Sementara bantuan yang diperoleh desa sasaran, menurut Usfal Pius, diplafon sekitar Rp 250 juta. Berdasarkan pantauan yang dilakukan Pemkab Boyolali, melalui Bappeda, Usfal Pius mengatakan desa-desa yang menjadi sasaran saat ini mulai melaksanakan program tersebut, antara lain dengan melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan program kepada masyarakat desa setempat hingga ke desa-desa lain yang terdekat dengan desa bersangkutan, mempersiapkan perangkat lunak dan sebagainya. ( gbn )

sry

Produksi Perikanan ditingkatkan,....




Boyolali (Espos)–Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali menggenjot peningkatan produksi perikanan budi daya di wilayah itu, demi mendukung peningkatan produksi perikanan budi daya nasional yang ditargetkan mencapai 353%, atau sekitar 5,37 juta ton pada tahun 2010, menjadi 16,9 juta ton pada 2014 mendatang.

Berbagai program dan upaya untuk menyukseskan target tersebut, di antaranya di bidang budi daya ditempuh melalui program intensifikasi yang berupa peningkatan input dengan penggunaan benih, pakan, pupuk dan teknologi. Sementara melalui program ekstensifikasi, dilakukan dengan memperluas areal khususnya di sentra-sentra produksi ikan budi daya.

“Berbagai program yang ada tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Dengan berbagai upaya tersebut, kami berharap Kabupaten Boyolali bisa menjadi salah satu kabupaten yang mendukung dan mampu memberikan kontribusi bagi Indonesia sebagai negara penghasil ikan terbesar di dunia pada tahun 2015,” ungkap Kepala Disnakkan Boyolali, Dwi Priyatmoko ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (21/5).

Dwi mengungkapkan salah satu contoh upaya peningkatan input yang belum lama ini dilakukan adalah mengujicobakan teknologi pejantanan ikan dengan metode pemberian hormon testosteron atau methyl testosterone yang dikembangkan Pusat Diseminasi Ipteknuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Jakarta.
“Uji coba tersebut mengambil sampel di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali, dengan melibatkan sekitar 20 petani ikan anggota Kelompok Petani Ikan Mina Sari Mulya yang membudidayakan ikan lele,” terang Dwi.

Dimintai keterangan secara terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Promosi Pusat Desiminasi Ipteknuklir Batan Jakarta, Ir Eko Madi Parmanto menjelaskan hormon MT alami yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) Batan itu diarahkan untuk mendukung peningkatan produksi ikan dengan penyediaan pakan ikan yang dapat mempercepat pertumbuhan dan bobot badan ikan. ( gbn )

sry

Jumat, 21 Mei 2010

Seno - Agus ditetapkan sbg Bupati & Wakil Bupati terpilih

Boyolali (Espos)– Ketua KPU Boyolali, Ribut Budi Santoso di depan rapat pleno yang digelar di Gedung PKPN Boyolali, Jumat (21/5) menyatakan pasangan yang diusung PDIP dan PKB Seno Samodro-Agus Purmanto ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.

Pasangan tersebut meraih suara terbanyak dalam Pilkada pada 9 Mei lalu. Direncanakan pelantikan akan berlangsung 1 Agustus mendatang.

Anggota KPU divisi Pencalonan, Ahmad Chariri menyatakan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada mencapai 73 persen. Sedang, sisanya, sebanyak 27 persen tidak menggunakan hak suaranya. “Dari survei yang dilakukan KPU, warga yang tidak menggunakan hak pilih merupakan warga boro,” papar dia.

Selain itu, tambah Charir, hingga batas waktu pengajuan sengketa hasil Pilkada ke MK tanggal 19 Mei lalu, MK tidak menerima registrasi sengketa Pilkada Boyolali. “Oleh karena itu KPU selanjutnya resmi menetapkan pasangan calon terpilih sesui dengan ketentuan dan jadwal yang telah ditetapkan, yakni tanggal 21 Mei sebagai jadwal resmi penetapan calon terpilih,” katanya.

Penetapan bupati dan wakil bupati terpilih itu dilakukan dengan penandatanganan berita acara penetapan oleh seluruh anggota KPU. Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Boyolali Sri Moeljanto beserta Muspida, Panwaslu, PPK, Ormas dan sejumlah pejabat Pemkab Boyolali.

Dalam sambutannya, Bupati Boyolali Sri Moeljanto berterima kasih kepada seluruh penyelenggara Pemilu serta elemen masyarakat Boyolali terkait penyelenggaraan Pilkada. Pihaknya juga berharap semua pihak tetap menjaga kerukunan untuk mendukung visi dan misi bupati periode 2010-2015.

Sementara dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Boyolali Alhisyam-Sugiyarto dan Djaka Srijanta-Purwasi Ahmad Nur tidak hadir dalam acara itu. Di sisi lain Cabup Daryono hadir tanpa didamping Cawabup Joko Widodo.

Cawabup Alhisyam saat dikonfirmasi Espos menyatakan pihaknya tidak tahu menahu jika ada penetapan bupati terpilih. Pasalnya dirinya merasa tidak memperoleh undangan dari KPU. “Kalau memperoleh undangan saya pastikan akan datang. Karena saya memang benar-benar tidak tahu,” ujarnya saat menghubungi Espos.

fid

Perbaikan jalan Posong, Pemkab siapkan 640 Juta.




Boyolali (Espos)–Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK) Boyolali menyiapkan anggaran Rp 640 juta yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2010 untuk perbaikan jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Boyolali dan Klaten di Desa Keposong, Musuk.

Kepala DPUPPK Boyolali, Budi Wiryawan mengatakan perbaikan akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini setelah pelaksanaan proses lelang kegiatan proyek selesai. “Saat ini sudah memasuki tahap lelang dan akan dilaksanakan bersamaan dengan proyek lain,” ujarnya kepada wartawan di Pemkab, Kamis (20/5).

Menurut Budi, jalur alternatif Keposong-Tamansari itu mengalami kerusakan parah, karena tiap hari dilintasi truk pasir yang melebihi tonase. Akibatnya, lapisan aspal mudah rusak. Dari pengamatan yang telah dilakukan, jelas Budi, konstruksi bagian bawah di jalan tersebut masih dalam kondisi baik. Selain itu, kondisi tanah juga relatif stabil, sehingga masih bisa dilakukan perbaikan dengan peningkatan jalan.

“Kalau ada jalan yang kondisi tanahnya labil, maka ada beberapa bagian yang harus di cor beton,” papar dia. Dijelaskannya, kerusakan jalan Keposong-Tamansari itu tidak terlalu parah, dibandingkan dengan kondisi jalan di wilayah Boyolali utara. Pasalnya, kerusakan jalan itu bukan karena kondisi geografis wilayah yang tanahnya labil seperti wilayah Boyolai utara.

Budi mengatakan jika truk pasir itu tidak melebihi tonase yang dizinkan, kerusakan yang terjadi tidak separah seperti saat ini. “Kami akan memperketat pengawasan terkait volume pasir yang diangkut,” jelas dia.

Bentuk pengetatan itu, jelas Budi, pihaknya akan mengefektifkan kembali portal yang telah ada. Selain itu, juga akan mengefektifkan petugas retribusi terhadap pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut.

Sebelumnya, jalan Keposong-Tamansari, Musuk dikeluhkan sejumlah warga. Pasalnya, jalan alternatif menuju Kecamatan Jatinom, Klaten itu mengalami kerusakan yang sangat parah (SOLOPOS, 19/5).

fid

Rabu, 19 Mei 2010

Besok Kpu tetapkan Bupati & Wakil Bupati Terpilh.




Boyolali (Espos)–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali besok, Jumat (21/5) direncanakan akan menetapkan Seno Samodro dan Agus Purmanto sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boyolali terpilih 2010-2015.

Penetapan itu dilakukan setelah selama tiga hari waktu yang diberikan kepada para Cabup-Cawabup mengajukan sengketa hasil perolehan suara ke Mahkamah Konstitusi (MK) habis.

Anggota divisi pencalonan KPU Boyolali, Ahmad Charir menyatakan dari informasi yang diperolehnya di MK belum ada surat masuk terkait gugatan hasil sengketa perolehan suara ke MK.
“Hari ini, Ketua KPU Ribut Budi Santoso dan anggota KPU Purwanto berada di Jakarta untuk memantau adanya gugatan ke MK. Tetapi belum ada surat yang memasukkan gugatan sengketa perolehan suara,” ujarnya kepada wartawan di KPU, Rabu (19/5).

Ditambahkanya, sesuai dengan tahapan pelaksanaan Pilkada, pihak KPU akan memplenokan rencana penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Setelah pleno anggota KPU, jelas Charir, pihaknya menggelar rapat pleno terbuka untuk menetapkan calon terpilih.

“Dua personel KPU ke Jakarta itu untuk mengantisipasi kondisi teraktual ke MK, kalau ada gugatan, termasuk materi gugatan yang diajukan,” papar dia. Charir menambahkan ada atau tidaknya gugatan itu, pihak KPU telah siap menghadapi gugatan, termasuk materi yang diajukan sengketa ke MK.

Menurut Charir, setelah adanya penetapan calon terpilih itu, KPU akan menyampaikan berita acara penetapan dan surat keputusan KPU terkait calon terpilih untuk disampaikan ke DPRD untuk proses pelantikan 1 Agustus mendatang.

fid

Selasa, 18 Mei 2010

Karaoke keluarga di Solo.




Banyak pilihan melepas penat bekerja dan rutinitas. Sebagian orang memilih melancong ke pegunungan asri untuk berlibur. Sebagian lainnya bersiap bertandang ke taman rekreasi, bersantai bersama keluarga besar. Ada pula yang betah terlelap seharian di tempat tidur. Namun tak sedikit pula yang malah bingung menentukan tempat mana yang paling asyik untuk melepas penat. Kenapa tidak coba ke rumah hiburan karaoke saja?

Konon, secara instingtif manusia selalu hidup bersama musik. Bahkan, hampir pada setiap momentum spesial seperti ulang tahun, pernikahan hingga kematian ada alunan lagu yang menemani. Maka, saat stres melanda, bernyanyi pun bisa jadi terapi ampuh. Lantas di mana Anda biasa bernyanyi? Di dapur atau di kamar mandi? Mengapa tidak sesekali bernyanyi di tempat hiburan karaoke?

Memang ada ongkos yang harus dibayar, tetapi di tempat itu, setiap orang bisa puas bernyanyi bak superstar tanpa harus repot mengingat-ingat teks lagu. Dengan dukungan sound system yang mumpuni, suara Anda pun bisa terdengar bak Michael Jackson atau Madonna. Asyik bukan?

Rekreasi keluarga
Jangan keburu termakan stigma karaoke seronok dan lekat dengan kehidupan malam! Kini bertebaran tempat karaoke yang ramah untuk keluarga. Bahkan, di Solo, tidak perlu meneteskan peluh demi mencari rumah hiburan karaoke keluarga.

Tengoklah saja di sepanjang Jl Urip Sumoharjo. Sedikitnya tiga tempat karaoke bisa jadi pilihan. Dimulai dari Karaoke Jungle dan Ocean yang masih di bawah naungan Asia Group. Lalu bergeser sedikit, ada Juke Box, karaoke keluarga dengan desain papan identitas bergambar kotak musik berwarna terang yang atraktif.

Tak jauh dari sana, ada pula Karaoke Keluarga Nav, tepatnya di kompleks Ruko Mesen Square. Tidak tanggung-tanggung, di lokasi ini Nav membuka dua gerai. “Antusiasme berkaraoke masyarakat Solo cukup tinggi, karena itu Nav tak ragu untuk membuak dua gerai,” kata Perdana Surya, supervisor Nav Solo 1.

Bergeser ke tengah kota, adapula de’ Happy yang layak jadi pilihan. Karaoke keluarga di lantai teratas Gedung Megaland ini menyajikan 17 ruang yang terbagi atas empat pilihan luas. Ruang small untuk dua hingga lima orang, ruang medium mampu menampung hingga delapan orang, large untuk 10 anggota keluarga dan ada pula ruang VIP. “Kelebihan kami adalah ruang karaoke yang lapang sehingga tamu bisa leluasa bergerak saat bernyanyi,” ujar David Agus Setiawan, manajer de’Happy.

Iseng ingin berkaraoke saat sedang berbelanja? Di Solo Square malah ada dua pilihan tempat hiburan karaoke keluarga, yaitu Happy Puppy dan Inulvista. Ditilik dari desain interior, kedua gerai karaoke ini memang menghadirkan nuansa yang sangat berbeda. Happy Puppy tampil cheerful dengan warna dinding dan perabotan yang terang. Sementara Inulvista tampil mewah dan elegan dengan perpaduan tata lampu ruang dan wallpaper di lobi.

Sekadar saran, apabila ingin berkaraoke bersama keluarga, sebaiknya manfaatkan program happy hour yang berlaku hampir di setiap tempat karaoke. Program ini memberi diskon yang lumayan besar, hingga 50% jika berkaraoke antara pukul 11.00 hingga sekitar pukul 17.00. Lebih nyaman, karena biasanya di jam-jam itu pengunjung karaoke didominasi oleh pelajar, mahasiswa dan keluarga. “Mulai pukul 21.00, biasanya lebih didominasi tamu umum atau nonkeluarga seperti karyawan, politisi atau wirausahawan,” imbuh David. ( Gbn )

Esmasari Widyaningtyas

Pemkab lanjutkan lelang kios pasar Boyolali Kota.




Boyolali (Espos)–Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Boyolali akan melanjutkan proses lelang kios/toko Pasar Boyolali Kota. Direncanakan lelang akan dilakukan akhir bulan ini.

Kepala Disperindagsar Boyolali, Nur Suhartinah menyatakan lelang lanjutan itu dilakukan untuk 27 buah kios dan tiga toko yang belum laku dalam lelang sebelumnya.

“Akhir Mei ini kami rencanakan ada lelang lanjutan. Ada sekitar 30 kios/toko,” ujarnya kepada wartawan di Pemkab, Selasa (18/5).
Dalam lelang sebelumnya, imbuh Nur Suhartinah berhasil terjual tiga toko dan enam kios, dengan jumlah pemasukan sebesar Rp 856,975 juta dari target senilai Rp 3,9 miliar.

Sementara, Kabid Pendapatan Disperindagsar Giyarto menjelaskan pihaknya akan menggandeng pihak perbankan dalam lelang lanjutan. “Kami masih koordinasi dengan bank untuk meminta kejelasan. Kalau terealisasi, kios dan toko bisa dibayar bank tinggal pemenang lelang mengangsur ke bank,” tambah dia.

Giyarto menambahkan dalam ketentuan lelang sama seperti lelang sebelumnya. Ada 17 ketentuan yang harus dipenuhi peserta lelang, diantaranya setiap satu jaminan penawaran lelang berlaku untuk satu obyek lelang.

Selain itu, nilai jaminan penawaran lelang kurang dari 20 persen dari harga limit obyek lelang, maka obyek penawaran dianggap gugur atau batal demi hukum. “Peserta juga wajib menunjukkan KTP dan menyetorkan uang jaminan penawaran lelang sebesar 20 persen dari limit obyek lelang,” tandas dia.

fid

Senin, 17 Mei 2010

Warga dibikin resah dengan beberapa pencurian hewan ternak.




Boyolali (Espos)–Warga di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, mengaku resah. Kondisi tersebut terjadi akibat maraknya aksi pencurian hewan ternak di beberapa desa di wilayah itu selama sebulan terakhir ini.

Namun selain sapi dan kambing, pelaku pencurian yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu juga pernah beraksi di warung dan menggasak sejumlah barang lainnya milik warga yang menjadi sasaran tindak kejahatan mereka.

Kepala Desa (Kades) Jelok, Widodo Waluyo saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (17/5), membenarkan hal tersebut. “Di wilayah Desa Jelok, kasus pencurian pertama terjadi saat ada warga yang kehilangan hewan ternaknya, yakni berupa kambing, disusul aksi pencurian di warung milik salah seorang warga kami.Berikutnya, ada warga yang kehilangan empat ekor sapinya,” ujar Widodo.

Dikemukakan Widodo, maraknya aksi pencurian hewan ternak tersebut mulai terjadi sekitar 10 hari menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali.

Semula warga menduga aksi tersebut sengaja digencarkan oleh oknum-oknum tertentu yang dinilai tidak bertanggung jawab untuk mengacaukan situasi menjelang dilaksanakannya Pilkada pada 9 Mei lalu.

Namun pasca-Pilkada, Widodo mengakui kasus pencurian masih saja terjadi di wilayah tersebut. Dalam sebulan terakhir ini, komplotan pencuri tersebut bahkan juga beraksi di dua desa lainnya, yakni Mliwis dan Cabean.

Menyikapi hal itu, Widodo mengatakan warga pun sepakat untuk memperketat keamanan di wilayah tersebut dengan memberlakukan jaga malam dan memasang palang maupun portal di semua jalan masuk masing-masing dukuh.

Tidak hanya di Desa Jelok, warga di beberapa desa lainnya di wilayah Kecamatan Cepogo pun melakukan hal yang sama. Menurut keterangan warga Dukuh Gudang, Desa Sumbung, Muh Ikhsan, 64, meskipun Desa Sumbung saat sekarang belum ditemukan kasus pencurian hewan ternak, warga di desa tersebut juga memperketat kemanan untuk mengantisipasi aksi pencurian di wilayah itu.

sry

Minggu, 16 Mei 2010

Daryono-Joko Widodo menyatakan tidak mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK).




Boyolali (Espos)–Cabup-Cawabup yang diusung Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daryono-Joko Widodo menyatakan tidak mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka sudah legawa dengan hasil yang diperoleh dalam Pilkada 9 Mei lalu.

“Kami sudah bekerja secara maksimal, sehingga dalam pertemuan dengan tim, kami menerima hasil, meski ada isu temukan bukti-bukti pelanggaran,” ujar Ketua Tim Sukses Dar-Jo Ihsan saat dihubungi Espos, Minggu (16/5).

Diakui Ihsan, dalam pengajuan gugatan sengketa ke MK, harus ada bukti-bukti yang kuat. Tidak hanya isu yang berkembang. Sehingga, jelasnya, pihak Dar-Jo tidak menggunakan isu-isu itu sebagai bahan untuk mengajukan sengketa.

Sebelumnya, setelah pleno penetapan hasil perolehan suara Cabup, Jumat (14/5), KPU memberikan kesempatan selama tiga hari semenjak penetapan perolehan suara kepada tim sukses Cabup mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada ke MK.

“Jika ada gugatan maka penetapan calon terpilih menunggu keputusan MK terkait gugatan yang diajukan. Tetapi kalau tidak ada, maka kami langsung menggelar rapat pleno menetapkan calon terpilih,” ujar Ketua KPU Boyolali Ribut Budi Santoso.

fid

Rabu, 12 Mei 2010

Dana Bantuan Relokasi sabuk hijau di Kemusu Cair.

Kemusu (Espos)–Dana bantuan stimulan untuk keperluan relokasi sebanyak 21 kepala keluarga (KK) yang bermukim di kawasan sabuk hijau Waduk Kedungombo Boyolali, Selasa (11/5), cair.

Penyerahan dana bantuan yang berasal dari APBD Boyolali itu diserahkan langsung Bupati Boyolali, Sri Moeljanto, kepada para penerima di Aula Kantor Kepala Desa Genengsari, Kecamatan Kemusu, Selasa.

Camat Kemusu, Jiwan Sutopo mengemukakan bantuan relokasi senilai Rp 3 juta untuk masing-masing KK tersebut diperuntukkan untuk membuat fondasi rumah di lokasi yang baru, yakni di Blok E yang berada di wilayah Dukuh Ngargosari, Desa Genengsari, Kemusu.

“Dana senilai Rp 3 juta tersebut diharapkan dapat membantu warga terutama untuk membuat fondasi rumah di lokasi yang baru,” ujar Jiwan kepada wartawan di Boyolali. Jiwan menambahkan setelah fondasi rumah warga selesai, mereka juga akan memperoleh bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng senilai Rp 5 juta untuk masing-masing KK.

Selain itu, mereka yang menempati lokasi baru di Blok E tersebut juga akan mendapatkan fasilitas penyambungan penyediaan air bersih serta pemasangan jaringan PLN secara gratis. Namun Jiwan mengaku pihaknya belum dapat memastikan kapan dana bantuan dari Provinsi senilai Rp 5 juta tersebut turun.
“Saat ini masih dalam proses di tingkat Provinsi,” imbuh dia.

Stlh Pemilukada, Raskin akhirnya didistribusikan.

Boyolali (Espos)--Jatah beras untuk rakyat miskin (Raskin) di wilayah Kabupaten Boyolali mulai disalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) menyusul terlaksananya pemungutan suara dalam Pilkada Boyolali 2010 tersebut pada Minggu (10/5). Sesuai rencana, Raskin yang sempat ditunda itu telah didistribusikan ke 19 kecamatan di Kota Susu, mulai Minggu (10/5) hingga Selasa (12/5).

“Setelah sempat ditunda, Raskin telah didistribusikan kepada rumah tangga sasaran pada Minggu lalu dan terakhir hari ini ,” ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Boyolali, Eko Agus Sunanto ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa.

Diakui Eko, Raskin tersebut sedianya didistribusikan mulai 3 Mei 2010 lalu. Lantaran ada kekhawatiran kalau ada penyalahgunaan menjelang pelaksanaan Pilkada lalu, atas saran dari Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Boyolali kepada Bupati Sri Moeljanto, akhirnya disepakati bahwa penyaluran Raskin diundur pada tanggal 10 hingga 12 Mei, setelah tahapan pemungutan suara dalam Pilkada itu selesai dilangsungkan. Disebutkan Eko, jumlah total Raskin yang disalurkan untuk RTS yang tersebar di 19 kecamatan mencapai 1.125.210 kilogram.

Eko mengakui ditundanya jadwal penyaluran Raskin tidak mempengaruhi kondisi RTS yang menerima jatah Raskin tersebut. Sebab menurut dia, pada umumnya para RTS tersebut sudah menerima sosialisasi dari petugas Pemkab yang turun hingga ke desa untuk menjelaskan mundurnya pelaksanaan penyaluran Raskin tersebut.

“Memang sempat ada kekhawatiran kalau warga nanti kekurangan beras, tapi ternyata tidak karena sudah disosialisasikan sebelumnya, sehingga tidak RTS yang sampai kecele mengambil Raskin pada 3 Mei lalu. Umumnya mereka sudah mengantisipasi sehingga mereka tidak sampai kehabisan beras meskipun jatah berasnya ditunda sekitar sepekan,” imbuh dia.

Senin, 10 Mei 2010

Boyolali (Espos)–Pasangan Seno Samodro-Agus Purmanto umumkan kemenangan 45 persen dalam Pilkada Boyolali, Minggu (9/5).


Boyolali (Espos)–Pasangan Seno Samodro-Agus Purmanto umumkan kemenangan 45 persen dalam Pilkada Boyolali, Minggu (9/5).

Kemenangan ini diumumkan di depan ratusan pendukung dan simpatisan di Posko kemenangan Seno-Agus di Jalan Manggis Boyolali.

Kemenangan itu dilakukan didepan ratusann pendukungnya yang memadati depan kediaman Seno Samodro. Hasil tersebut merupakan hasil perolehan suara 478.077 yang dilakukan dengan cara hitung cepat.

Dari hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan Seno-Agus, hingga pukul 18.00 WIB diperoleh sementara sebanyak 235.037 suara.

Sementara Cabup-Cawabup Daryono-Joko Widodo memperoleh 149.000 atau 38 persen. Kemudian disusul pasangan Alhisyam-Sugiyarto 85.040 atau 16 persen dan Djaka Srijanta-Purwasi meraih 9.087 atau 1,7 persen.

Pengumuman itu dilakukan Dewan Pembina PDIP Boyolali Seno Kusumo Harjo didampingi sejumlah tim sukses dan beberapa pendukung lainnya.

Menurut Seno Kusumo, masih ada tujuh desa yang belum masuk yakni di Kecamatan Musuk dan enam desa di Mojosongo.

“Ada satu kecamatan yang dimenangkan oleh pasangan Alhisyam-Sugiyarto yakni di Nogosari. Sedang enam kecamatan yakni Kecamatan Ampel, Klego, Simo, Mojosongo, Ngemplak, Sambi memperoleh diraih Daryono-Joko, meski menang tipis,” tandas dia.

Dalam pengumuman itu, juga disaksikan walikota Solo terpilih Joko Widodo dan FX Hadi Rudyatmo serta anggota DPR Ario Bimo.

Sementara, seusai pengumuman kemenangan itu, ratusan simpatisan berkeliling kota layaknya kampanye, sebagai ungkapan kemenangan atas Seno-Agus.

Minggu, 09 Mei 2010

Raal Count KPU Boyolali 9 Mei 21.00 WIB


9 Mei Pukul 21.00 WIB No.1

81.371
16,38%

No.2. 221.293
44,56%

No.3 185.683
37,39%

No.4 8.313
1,67 %

Total Suara
496.660
100%

1.567 dari 1.693 TPS atau 93% jumlah TPS

Sumber: , 21

Pasangan Seno Samodro-Agus Purmanto umumkan kemenangan 45 persen dalam Pilkada Boyolali.




Kemenangan ini diumumkan di depan ratusan pendukung dan simpatisan di Posko kemenangan Seno-Agus di Jalan Manggis Boyolali.
Kemenangan itu dilakukan didepan ratusann pendukungnya yang memadati depan kediaman Seno Samodro.
... Lihat Selengkapnya
Hasil tersebut merupakan hasil perolehan suara 478.077 yang dilakukan dengan cara hitung cepat.

Dari hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan Seno-Agus, hingga pukul 18.00 WIB diperoleh sementara sebanyak 235.037 suara.
Sementara Cabup-Cawabup Daryono-Joko Widodo memperoleh 149.000 atau 38 persen. Kemudian disusul pasangan Alhisyam-Sugiyarto 85.040 atau 16 persen dan Djaka Srijanta-Purwasi meraih 9.087 atau 1,7 persen.

Masih ada tujuh desa yang belum masuk yakni di Kecamatan Musuk dan enam desa di Mojosongo.

“Ada satu kecamatan yang dimenangkan oleh pasangan Alhisyam-Sugiyarto yakni di Nogosari. Sedang enam kecamatan yakni Kecamatan Ampel, Klego, Simo, Mojosongo, Ngemplak, Sambi dimenangkan Daryono-Joko, meski menang tipis"

Jumat, 30 April 2010

PETUAH SANG PAMONG





Terdapat satu petuah yang selalu diwariskan dari generasi ke genarasi berikutnya dalam lingkungan pamong praja, yakni Hasta Brata. Hasta Brata adalah etika kepemimpinan dalam masyarakat jawa yang diambil dari buku Ramayana karya Yasadipura I yang hidup pada akhir abad ke-18 (1729-1803 M) di keraton Surakarta. Hasta artinya delapan, sedangkan Brata artinya langkah, adalah delapan langkah yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam mengemban kepemimpinannya, yang diilhami dari watak alam semesta yakni Bumi, Matahari, Bulan. Bintang, Api, Angin, laut, dan Air.
Bumi, wataknya adalah ajeg. Sifatnya yang tegas, konstan, konsisten, dan apa adanya. Bumi menawarkan kesejahteraan bagi seluruh mahkluk hidup yang ada di atasnya. Tidak pandang bulu, tidak pilih kasih, dan tidak membeda-bedakan.
Matahari selalu memberi penerangan (di kala siang), kehangatan, serta energi yang merata di seluruh pelosok bumi. Energi dari cahaya matahari juga merupakan sumber energi dari seluruh kehidupan di muka bumi. Pemimpin juga harus memberi semangat, membangkitkan motivasi dan memberi kemanfaatan pengetahuan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Bulan mungkin lebih berguna daripada matahari. Karena dibandingkan matahari, bulan memberi penerangan saat gelap dengan cahaya yang sejuk dan tidak menyilaukan. Pemimpin yang berwatak bulan memberi kesempatan di kala gelap, memberi kehangatan di kala susah, memberi solusi saat masalah dan menjadi penengah di tengah konflik.
Bintang adalah penunjuk arah yang indah. Seorang pemimpin harus berwatak bintang dalam artian harus mampu menjadi panutan dan memberi petunjuk bagi orang yang dipimpinnya. Pendirian yang teguh karena tidak pernah berpindah bisa menjadi pedoman arah dalam melangkah.
Api bersifat membakar. Artinya seorang pemimpin harus mampu membakar jika diperlukan. Jika terdapat resiko yang mungkin bisa merusak organisasi, kemampuan untuk merusak dan menghancurkan resiko tersebut sangat membantu untuk kelangsungan oraganisasi.
Angin adalah udara yang bergerak(ya iyalah, anak SD juga tahu). Maksudnya kalo udara itu ada di mana saja. Dan angin itu ringan bergerak ke mana aja. Jadi pemimpin itu, meskipun mungkin kehadiran seorang pemimpin tidak disadari, namun ada dimanapun dia dibutuhkan. Pemimpin juga tak pernah lelah bergerak dalam mengawasi orang yang dipimpinnya. Memastikan baik-baik saja dan tidak hanya mengandalkan laporan yang bisa saja direkayasa.
Laut atau samudra yang lapang, luas, menjadi muara dari banyak aliran sungai. Artinya seorang pemimpin mesti bersifat lapang dada dalam menerima banyak masalah dari anak buah. Menyikapi keanekaragaman anak buah sebagai hal yang wajar dan menanggapi dengan kacamata dan hati yang bersih.
Air mengalir sampai jauh dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Meskipun wadahnya berbeda-beda, air selalu mempunyai permukaan yang datar. Artinya, pemimpin harus berwatak yang berprinsip keadilan dan sama rata, kesamaan derajat dan kedudukan. Selain itu, sifat dasar air adalah menyucikan. Pemimpn harus bersih dan mampu membersihkan diri dan lingkungannya dari hal yang kotor dan mengotori.

MDGs





(MDGs) diterjemahkan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium dalam bahasa Indonesia. MDGs memuat delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015 merupakan tantangan tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Tantangan-tantangan ini sendiri diambil dari seluruh tindakan dan target yang dijabarkan dalam Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000.

SENYUM INVESTASI, MEMBANGUN BOYOLALI



Menuju Kepemerintahan yang Tersenyum, Ramah pada Dunia Usaha dan Membangun Cerahnya Masyarakat Boyolali

Tersenyum adalah cerminan kedamaian hati, semakin tinggi kedamaian melayang di hati, semakin luas senyuman itu akan tersebar pada setiap insan di sekitar kita, hingga wajah memancarkan sinar damai dan persahabatan serta keyakinan yang tulus, dari utara sampai selatan dan dari lereng merapi sampai lembah landai kota tercinta. Beginilah senyum dimaknai bagi Sang Boyolali, segenap warga yang bangga akan boyolalinya. Makna ini yang kemudian berkembang dari TERSENYUM, sekedar slogan pembangunan.
Kadang sepintas terfikir membentuk brand “Boyolali, Smile Of Java”, dengan simbol dari visualisasi sapi, tembaga, merapi-merbabu atau produk pertanian yang terurai dalam garis-garis agamis dan yang arif dengan budaya lokal, sebagai bentuk pengintegrasian Boyolali dengan konsep brand kawasan Solo Raya. Namun kemudian kita tersadar bahwa banyak infrastruktur dasar yang harus dibangun di lingkungan kita, jalan yang rusak sepanjang tahun, bencana alam, masalah air berih, penerangan jalan, lapangan kerja, kebijakan pertanian dan permasalahan pupuk, korupsi, penataan pemerintahan guna pelayanan masyarakat dan kesehatan serta pendidikan.
Kemudian kita tertuju pada satu kata “membangun” dan sebuah kalimat bagaimana kita membangun Boyolali. Ada 3 persepsi dari 3 unsur penting pemerintahan yang baik, yang harus kita ketahui untuk lebih pahami permasalahan pembangunan, yakni persepsi aparatur pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat.
Kepemerintahan Yang Cemberut

MENTERJEMAHKAN VISI BOYOLALI PRO INVESTASI




“BOYOLALI PRO INVESTASI”, bukan sekedar gambaran tujuan dari persepsi pemerintahan saja, namun diharapkan dapat menjadi tujuan dan merupakan cita-cita bersama masyarakat, pemerintah dan sektor swasta sebagai tiga unsur penting berpemerintahan yang baik. Visi diatas kemudian diterjemahkan dalam 10 komitmen misi yakni : 1 . Menata Iklim Pro Investasi ; 2. Penciptaan Lapangan Kerja ; 3. Mempertahankan Prestasi Sebagai Lumbung Padi ; 4. Pemberantasan Korupsi ; 5. Penguatan Pemerintahan ; 6. Pembangunan Infrastruktur ; 7. Peningkatan Pelayanan Masyarakat ; 8. Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Berdaya Saing ; 9. Peningkatan Penerangan Jalan Umum ; 10. Peningkatan Kapasitas Layanan Air Bersih.
Dalam persepsi pemerintahan, pengejawantahan komitmen diatas, diharapkan dapat dilakukan melalui penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan di masing-masing instansi secara integral dan terkoordinasi serta mterbuka bagi akses masyarakat dan swasta. Masyarakat bukan sekedar menjadi obyek namun diberikan ruang dan kesadaran untuk berperan dalam mewujutkan cita-cita diatas bersama pemerintah dan swasta. Adapun sektor swasta diharapkan terhubung secara sinergis dan diberi kesempatan, peran fasilitasi serta pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan yang lebih baik.

Agus Purmanto



Pria kelahiran 49 tahun yang lalu ini, terakhir menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan. Alumni APDN 1984 ini, meniti karier di Pemerintah dimulai dari Ajudan Bupati semansa Bupati M. Hasbi.
Kemudian perjalanan karier selanjutnya beliau menjabat Kasubsi Pariwisata Khusus pada Dinas Pariwisata Tahun 1988. Jabatan yang diemban berikutnya adalah Pj. Sekretaris Wilayah Kecamatan Selo dan Karanggede pada tahun 1990 dan 1993. Setelah itu beliau diangkat sebagai Kasubag Bina Ketertiban pada Bagian Ketertiban Kabupaten Boyolali Tahun 2000, yang kemudian menjadi Kepala Seksi Pembinan Ketentraman dan Ketertiban Kantor Satpol PP Kabupaten Boyolali pada tahun 2001. Selepas dari Salpol PP, beliau diangkat sebagai Camat kemusu Tahun 2003-2005. Terakhir sebelum menjadi staf ahli, beliau menjabat sebagai Kepala Bagian Perlengkapan Tahun 2005, Kepala Bagian Pembangunan Tahun 2007 dan Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan Tahun 2008.
Dalam organisasi, beliau sampai saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni Pendidikan Pamong Praja (IKADIK PP) Kabupaten Boyolali.
Putra pasangan Alm. Bapak Soeratijo dan Ibu Mulyati, memiliki atensi yang tinggi pada kalangan pendidikan, karena sang Ayahanda yang berprofesi sebagai guru. Selepas dari APDN, beliau menlanjutkan pendidikan Sarjana Strata Satu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2001, dan menyelesaikan Program Strata Dua Magister Sains di Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun 2005.

Lebih Dekat Dengan Seno Samodro


Lebih Dekat Dengan Seno Samodro

Seno Samodro
Mas Seno, begitu kita mengenalnya, lahir di Boyolali 25 April 1964. Putra dari Alm. R. Wardojo dan Alm. R.Ngt. Sudiatin. Lugas dan tegas, sikap yang diwarisi dari ayahanda, seorang pejuang penerima Bintang Gerilya dari Presiden Soekarno dan Satya Lencana Pencegah dari Presiden Soeharto.
Dikalangan keluarga, beliau dikenal dekat dengan kedua orang tuannya terutama Ibunda yang sangat dikasihinya. Saat ini beliau tinggal di Jl. Manggis No 8 Boyolali, salah satu lingkungan madani di Boyolali. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Gajah Mada Tahun 1991, setelah lulus dari SMA Negeri 1 Boyolali Tahun 1983 dan SMP Negeri 1 Boyolali 1980.
Dalam pandangan sahabatnya, beliau dikenal pejuang cita-cita yang kuat, visioner, dan memiliki prinsip yang dijalankan secara konsisten. Sikap inilah yang akhirnya membawa beliau bekerja di staf lokal Konsulat Jenderal RI di Marseille, Perancis selama Tahun 1992 sampai dengan Tahun 1998.
Selama bekerja di perancis, karena kecintaannya pada dunia pers dan olah raga, seno dipercaya menjadi koresponden permanen media olah raga Bola, reporter harian umum merdeka serta koresponden permanen media olah raga GO. Setelah kembali ketanah air, beliau memilih jalur pengusaha jasa konstruksi sampai tahun 2005, dan kemudian menjabat sebagai Wakil Bupati Boyolali periode 2005-2010. Selama menjabat wakil bupati, beliau dikenal sebagai sosok cerdas dalam pengambilan keputusan, konsisten serta pandai mencairkan suasana diantara ketegangan manajemen konflik konsesus yang dibangun Bupati Boyolali selama ini.

Senin, 12 April 2010


l. Pandangan terhadap Sepak Bola :

Persepakbolaan di Kabupaten Boyolali memiliki karakteristik tersendiri, banyak hal yang harus dibenahi agar persepakbolaan di Kabupaten Boyolali mampu eksis dalam kancah persepakbolaan nasional. Upaya pembenahan telah dilakukan hingga pria yang keranjingan sepakbola ini sanggup menguras koceknya demi kepentingan persepakbolaan Kabupaten Boyolali. Beliau sempat berkata, ibarat suatu game, membangun karakteristik persepakbolaan di Kabupaten Boyolali merupakan kewajiban moral dan beliau tetap optimis Persatuan Sepak Bola Boyolali (PERSEBI) paling tidak mampu mempertahankan posisi Divisi I, syukur Divisi Utama, bila itu terwujud beliau berencana membangun infrastruktur olah raga khususnya sepakbola yang lebih baik, dan mengharap kepada manajamen PERSEBI melakukan restrukturisasi atas dasar usul, kritik, saran serta harapan masyarakat dan mengambil langkah – langkah kongkrit untuk mencapai prestasi sebagaimana diharapkan masyarakat.


ll. Pandangan terhadap Alam dan Lingkungan :

Selain konsen terhadap persepakbolaan, ternyata beliau juga pemerhati alam dan sekitarnya, sebelas kali beliau naik turun gunung merapi hanya karena peduli terhadap alam dan lingkungan. Dirumah, Ia suka berjalan – jalan dengan kaki telanjang, sebab menurutnya antara manusia dengan bumi ada hubungan yang tidak bisa dilepaskan, seperti hubungan antara ibu dengan anaknya.

Beliau sering berdecak prihatin atas kerusakan lingkungan kita. Salah satu yang dicontohkan adalah Kecamatan Cepogo, beliau sempat mengatakan bahwa kerusakan alam dan lingkungan sebagian besar karena tangan – tangan nakal manusia yang merusak dan sebagian sisanya disebabkan oleh alam. Dalam berbagai kesempatan kunjungan kedaerah, beliau selalu mengajak masyarakat untuk melihat kedepan agar senantiasa menjaga lingkungan, beliau berpendapat bahwa generasi mendatang berhak mewarisi lingkungan alam yang lestari agar kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Atas kerusakan lingkungan di Kabupaten Boyolali, beliau telah merumuskan kebijakan program lingkungan hidup dan mengajak rekan – rekan media massa untuk menyampaikan informasi – informasi mengenai kondisi dan situasi daerah – daerah yang bersih maupun yang kotor, harapan dari itu muncul adanya budaya malu dan dari sana masyarakat akan tergugah berupaya untuk menjaga alam sekitar.

lll. Pandangan terhadap Seni Budaya :

Seno Kecil juga pengagum seni dan budaya, beliau sangat menyayangkan bahwa saat ini seni budaya belum terbangun sinergi antara berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan pelaku seni, itu terjadi karena kurang terbangunnya koordinasi antara komunitas seni dengan pihak terkait. Terlebih lagi produk seni budaya belum terprotek dan minimnya dukungan dari berbagai kalangan maupun pemerhati seni budaya. Atas kondisi ini, beliau berharap agar para kreator seni agar mampu mengemas dan memenej kegiatan seni budaya agar lebih manarik dan bisa mengundang apresiasi berbagai kalangan dan mengagendakan seni budaya harus rutin dilaksanakan supaya dapat memicu perkembangan seni budaya Boyolali. Katanya. Beliau juga akan memfasilitasi tempat berkumpul para pelaku seni lintas sektor seperti misalkan gelanggang seni dan budaya, beliau menganggap tempat itu peranannya sangat penting untuk membangun senergitas komunitas atau aktifitas lainnya.

lV. Pandangan Terhadap Politik :

Ditanya mengenai pandangan politik, beliau mengatakan bahwa dewasa ini orang punya kebebasan penuh mengembangkan politik. Itu hasil utama dari sistem demokrasi kita. Tetapi sangat susah untuk menggunakan kebebasan baru, untuk itu perlu pandangan yang jernih dan itu harus dilatih. Kalau ada yang mengatakan bahwa dengan semakin banyak partai semakin menunjukkan ketidak dewasaan bangsa ini, pandangan itu monggo – monggo saja bagai mana masyarakat menilainya, sama seperti pasar apa salahnya apabila ada banyak barang yang ditawarkan, pembeli bisa memilih sendiri yang dia suka.

Demikian wawancara satu jam bersama Drs. Seno Samodro. Kepemimpinannya sebagai Wakil Bupati Boyolali Tahun 2005 – 2010 patut diteladani dan kita harus bangga memiliki pemimpin yang bertanggungjawab dan berjiwa besar. ( gbn - Nadia )

DRS. SENO SAMODRO ANTARA BOLA, SENI BUDAYA, ALAM DAN POLITIK


DRS. SENO SAMODRO ANTARA
BOLA, SENI BUDAYA, ALAM DAN POLITIK


Sosok Drs. Seno Samodro yang lebih dikenal dengan sebutan Seno Kecil adalah seorang Nasionalis yang getol memperjuangkan nasib rakyat dalam segala strata. Seno Kecil yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Boyolali Periode 2005 – 2010 dilahirkan di Boyolali 46 tahun lalu dari seorang ibu yang bernama Alm. R. Ngt. Sudiatin yang berasal dari Desa Andong Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali dan ayah bernama Alm. R. Wardojo yang berasal dari Desa Klari Karanggede seorang Nasionalis sejati yang malang melintang didunia pendidikan dan legislatif dibawah panji – panji partai berlambang banteng.

Selepas dari Universitas Gajah Mada Jogyakarta Tahun 1991, Drs. Seno Samodro lebih memilih bergabung dengan konsulat Jendral Republik Indonesia di Marseille Prancis. Atas kerinduannya terhadap tanah kelahirannya dan kerinduan terhadap keramahan masyarakat Boyolali, akhirnya Seno Kecil memutuskan untuk pulang ke Boyolali bertekat bulat membangun daerah bersama masyarakat Boyolali yang dia cintai.

Seno Kecil adalah seorang birokrat yang berjiwa enterpreneur, selalu menggagas bagaimana mengembangkan daerah agar terus maju mengungguli daerah lain, gagasan yang telah disetujui oleh pemerintah pusat melalui PDAM Kabupaten Boyolali adalah pembangunan embung di Kecamatan Selo dan Kecamatan Cepogo serta pembangunan IKK Baru di Kecamatan Kemusu. Selain itu, beliau sangat konsen pengembangan kepariwisataan, pembenahan infrastruktur, Industri dan Perdagangan, pertanian dalam arti luas, UMKM.

Ditengah kehidupannya sebagai Wakil Bupati Boyolali yang senantiasa dipenuhi dengan berbagai kegiatan penting, ia tetaplah seorang pria yang ramah, jujur, sopan serta tidak membeda – bedakan sesama manusia. Beberapa kerabat dekatnya yang senantiasa menemaninya hampir selama menjabat sebagai Wakil Bupati Boyolali, banyak menceritakan kehidupan positif Drs. Seno Samodro. Banyak orang mengatakan, bahwa Drs. Seno Samodro selain birokrat yang berjiwa enterpreuner yang handal dan perfek. Ia selalu tampil baik dan memang sungguh cocok meneruskan memimpin Boyolali pada Periode 2010 – 2015. Atas dasar itu, kami turunkan wawancara satu jam bersama Drs. Seno Samodro disela perjalanannya menuju Desa Suka Bumi Kecamatan Cepogo. ( gbn )

Selasa, 06 April 2010

Jumat, 02 April 2010

Bukan Saja BIjak,..................



Seno Samodro bukan saja bijak dan santun dalam segala hal, diapun sosok yg mampu menjembatani berbagai kepentingan masyarakat dlam berbagai strata tanpa pamrih, beliau mampu berfikir cepat dan berwawasan kedepan.. pendek kata pak seno tidak saja faham terhadap tatanan birokrasi, tetapi beliau juga berjiwa enterpreneur yg handal. Dalam masa tugasnya nanti apabila terpilih menjadi Bupati Boyolali periode mendatang, beliau sudah berjanji kepada saya dan kita semua, bahwa beliau PRO INVESTASI, untuk mewujudkan keinginan itu, beliau akan menggandeng KADIN, Asosiasi Jasa Konstruksi, kalangan swasta dan seluruh Stakeholder yang ada di Boyolali untuk bersama - sama membangun sekaligus memajukan boyolali menuju masyarakat boyolali yangi sejahtera gemah ripah loh jinawi, kami tidak meragukan kepiawaian beliau dalam memimpin boyolali mendatang....saya justru akan heran bilamana ada orang yg meragukan kepiawaian beliau......... ( gbn )

Jumat, 26 Maret 2010

Titip Ibuku ya Allah,...


Kini usiaku sudah kepala 4 dan aku jadi seorang pershku sendiri.

“Ibu sayang… ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa” pintaku pada Ibu pada suatu pagi.

Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku.

Raut sedih itu tak bisa disembunyikan. Kenapa Ibu mudah sekali sedih ?

Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca … orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ….. tapi entahlah….

Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih.

Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya,
“Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ? ”
Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana.

Terbata-bata Ibu berkata,”Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri ”

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya.

Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ?

Ketika itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab, ” Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan . Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu . Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua.”

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap, “Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu. ”

Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk “cuti” dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu.

Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun.

Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud.

Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi…
Ah, maafkan kami Ibu … 18 jam sehari sebagai “pekerja” seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

” Nak… bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. ”
Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan,

” Terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu…”.
Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu,Ibu. ..

Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat”aku sayang padamu… “, namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah.

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita … Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.

Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

Wallaahua’lam

“Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu…, dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil. Titip Ibuku ya Allah” ( gbn )

Rabu, 24 Maret 2010

Ethos kerja


Ethos kerja, disiplin, kerja keras, berkeinginan untuk maju adalah sebuah kemutlakan yg tidak terelakkan kalau kita ingin menghadapi tantangan masa depan, namun semua itu tidak bisa dicapai hanya dengan melakukan 'copy paste' apa2 yg telah dicapai negara2 lain. kesadaran harus ditumbuhkan. para pemangku strategi kebudayaanlah yg wajib merumuskan, supaya bangsa ini tidak menjadi bangsa yg tertinggal,.... ( gbn )

Millenium Development Gold ( MDG's,.... )


MDG's,....
Banyak kaum intelektual bilang, sistem demokrasi sebagai alat yang baik dengan modus kedaulatan hukum sebagai supremasinya. Segala sesuatunya di pandang dari keberhasilan negara - negara maju, seperti Eropa, Amerika, Jepang, India dekat - dekat ini dan terlebih tentang pengalaman negeri Cina yang pesat. Seakan - akan Indonesia adalah negeri yang terpuruk dan tidak beradab dalam sistem demokrasinya yang ketinggalan. Sekian contoh negeri industri itu mampu maju karena etos kedisiplinan bangsanya yang di jamin dan di kontrol oleh sistem konstitusinya. Di bilang sistem itu disebut dengan keberhasilan menerapkan demokrasi sebagai alat menuju kesejahteraan dan berkeadilan bagi bangsa mereka. Dan Indonesiapun kini berusaha mengikutinya melihat program percepatan MDG's sampai 2014.
Dalam bingkai pertanyaan yang segera kita jawab. Apakah indikator menjadi negeri industri yang pesat perekonomiannya harus dengan mendisiplinkan rakyatnya dengan bekerja keras hingga seperti mesin produksi. Rakyatnya diatur oleh waktu, ruang dan tempat menjadi mesin pekerja sesuai profesi kerjannya masing - masing. Katakanlah, waktu mereka begitu sibuk untuk bekerja tanpa ada ruang ekspresi di luar profesinya. Bangun, kerja,istirahat siang untuk makan, bekerja lagi secara disiplin, pulang dengan sangat capek, dari kerja 8-12 jam yang sangat keras akhirnya letih dan harus bangun tepat waktu, akhirnya tidur sedini mungkin.Maklum jika tiap hari libur mereka manfaatkan waktu untuk ke tempat hiburan. Begitu etos mereka yang tidak menyempatkan waktu dan ruang untuk berkomunikasi satu sama lain. Disinilah moralitas dan gotong royong mereka mengalami kemerosotan karena sistem itu.
Belum ketika melakukan pelanggaran membuang sampah atau mancing di taman tanpa memiliki surat ijin harus mengikuti aturan kedisiplinan, seperti pilihan konsekwensi denda atau penjara. Denda pelanggaranpun cukup sangat mahal. Maklum sudah jika rakyat - rakyat di negeri maju itu begitu tunduk dengan aturan publik. salah - salah nantinya akan di hukum sosial secara kategori yang tidak beradab.
Pajak yang tinggi, dari pajak penghasilan hingga hipotek cukup untuk menjamin penuntasan angka pengangguran. Sekali lagi, wajar dan maklum jika di negara itu mudah untuk mencari pekerjaan karena begitu kerasnya bekerja tanpa jeda. Pajak yang tinggi mampu memiliki jaminan kesehatan, terkecuali biaya kamar jika menginap. Obat dan dokter serta perawatan gratis adanya. Pajak yang tinggi mampu menjamin segala perilaku dan gejala sosial bagi yang tidak produktif untuk bekerja, berupa tunjangan. Segala suatu itu terjadi itu, apakah yang di ingin bangsa Indonesia. Apa yang disebut kemerdekaan di negeri - negeri maju itu hanya di miliki oleh negara dan pemerintahannya saja, tidak dimiliki rakyatnya.
Sangat mudah untuk mengetahui ketika mereka di musim liburan akan usai, mereka akan depresi dan sangat mengeluh dengan kejenuhan rutinitasnya yang seperti mesin. Mereka sangat sadar jika mereka juga manusia yang memiliki impian kemerdekaan.
Sekelumit gambaran di negeri maju itu semakin menyudutkan bahwa Indonesia adalah negeri yang penuh hutang luar negeri, korupsi, ekploitasi, dll. Disebut sebagai negeri yang miskin dengan angka kemiskinan, pengangguran dan kelaparan yang tinggi. Selain itu disebut sebagai bangsa yang pemalas. Apakah Indonesia memang senyatanya terpojok dalam situasi itu ? Lalu apa yang menjadi sebab Indonesia begitu ambisius menuju negeri yang memburu dan mewujudkan sistem demokrasi hingga terjebak dalam supremasi kedaulatan hukum yang mengatur bangsanya itu. Sekali lagi apakah bangsa Indonesia sudi kiranya menuju rakyat yang penuh etos seperti negeri - negeri maju itu, dengan pajak yang tinggi, kontrol yang begitu besar terhadap rakyat dan angka sakit jiwa yang siap meninggikan tuntutannya. Ternyata refleksi ini akan mampu menjadi kajian mawas diri bagi diri kita semua sebagai bangsa Indonesia. Apakah benar, bahwa rakyat Indonesia menentukan pilihannya seperti negeri industri di atas dengan ciri supremasi hukum yang di harapkan itu ? selintas dalam pandangan itu saya sedikit melontarkan gagasan kecil, lebih baik Indonesia mengenal jati dirinya dengan membangun kembali strategi kebudayaannya. Tentu segala suatunya itu membutuhkan rekonsiliasi kemudian dengan alat evolusi pertumbuhan dan perkembangan yang bernama RESTORASI KEBUDAYAAN. ( gbn )

Saluran HUKUM sbg penyaluran Etika.....

Saluran HUKUM sbg penyaluran Etika

KETIKA KEMERDEKAAN TERUSIK DAN TERGANGGU MK SALURAN HUKUMLAH SBG PENYALURAN ETIKANYA.

Melihat iklim reformasi selama ini,Masyarakat Indonesia di targetkan menuju sistem dan gaya hidup demokrasi. Bahwa kemerdekaan individu di jamin oleh mekanime hukum sebagai etika. Maklum jika nilai demokrasi yang selama ini di bangun dan sedang berjalan ini di ajak dalam situasi kesadaran hukum di dalam kedaulatannya. Masyarakat yang sadar hukum sebagai target. Bahkan tiap individunya di targetkan memiliki penasehat atau konsultan hukum, tanpa melihat batasan kaya maupun miskin. Atas dasar pengetahuan dan pendekatan kedaulatan hukum itulah masyarakat akan berangsur - angsur terbangun kesadaran berdemokrasi.
Jika iklim kedaulatan hukum memang sepenuhnya di tegakan sesuai dengan komitmennya, maka kesadaran masyarakat akan terbina dalam kesadaran sistem dan mekanisme yang mendiplinkannya. Masyarakat di dalam interaksi sosial akan saling menjaga kemerdekaannya dalam beraktifitas,tanpa mengganggu kemerdekaannya yang lain.
Buah pedoman itulah yang disebut harapan menuju masyarakat dewasa. Bahkan buah kritik, saran, evaluasi sebagai kontrol kebenaran sosial, meskipun kritik itu di tujukan pada pemerintah atau individu . Andaikata proses jalannya kritik dan evaluasi yang terjadi mengganggu kenyamanan atau kemerdekaan maka di harapkan dengan hak jawab dengan cara etika sesuai saluran tata hukum yang ada. Bentuk dan pola yang tidak dewasa seperti kekerasan dan tidak beradab haruslah di hindari sebagai proses yang tidak mendukung jalannya demokrasi atau tidak menjaga berjalannya kedaulatan hukum. Persaingan kompetitif di harapkan mampu membangun interaksi yang sehat dan menumbuhkan cara - cara penyelesaian dengan etika. Segala sesuatu kebenaran akan secara bebas di pertanggungjawabkan dengan proses interaksi sosial yang sehat. Disinilah makna keadilan berada.
Ruang kemerdekaan individu maupun kelompok menjadi terjamin ketika saluran hukum itu ada dan di pertahankan. Dari sinilah masyarakat Indonesia berangsur - angsur memasuki proses pendidikan kedewasaan / kesadaran dialektika, logika dan rasio itu terjadi dalam agenda demokrasi. Segala sesuatunya menepis bentuk agresi amuk dan emosi yang di salurkan dengan cara kekerasan atau main hakim sendiri maupun secara kolektif (amuk massa).
Menilai sebuah kebenaran sosial terlihat ketika indikator amuk maupun emosi tersalurkan sesuai dengan mekanisme kedaulatan hukum yang telah menentukannya. Bentuk agresi amuk dan emosi dalam bentuk kekerasan dan cara - cara pembelengguan masyarakat dengan nilai yang tidak terkritisi akan terevaluasi dengan sendirinya jika interaksi yang sehat itu terjamin keberlangsungannya. Kejadian terancamnya kemerdekaan pribadi dalam beraktivitas dan berkreasi terganggu akan diselesaikan dengan etika. Inilah yang disebut dengan persaingan kompetitif yang sehat dgn cara etika. Proses kebenaran akan teruji kebenarannya ketika selalu di dampingi dengan interaksi sosial yang di jamin oleh ruang kedaulatan hukum. Saya sebut pengertian ini adalah kebutuhan dan bergunanya oposisi dan posisi sebuah kekuasaan.
Cita - cita mulia itu akan pudar ketika peran hegemoni, kekuasaan dan dominasi masih ada dan mempermainkan sistem yang sedang berlangsung secara tidak adil. Ketika kekuatan dominasi itu tidak tunduk oleh kedaulatan hukum dan etika demokrasi maka rakyatlah yang akan menjadi korbannya dan justru menjauhkan kesadaran masyarakat dari etika demokrasi dengan landasan kedaulatan hukum yang sepantasnya di tegakan.( gbn )

Kamis, 18 Maret 2010

Visi : BOYOLALI PRO INVESTASI


Visi : BOYOLALI PRO INVESTASI

1. Menata Iklim Pro Investasi
2. Penciptaan Lapangan Kerja
3. Penguatan Pemerintahan
4. Pemberantasan Korupsi
5. Peningkatan Kapasitas Layanan Air Bersih
6. Peningkatan Pelayanan Masyarakat
7. Mempertahankan Prestasi Sebagai Lumbung Padi
8. Pembangunan Infrastruktur
9. Peningkatan Penerangan Jalan Umum
10. Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Berdaya Saing

Konsep “business friendly” sebagai bentuk pemerintahan yang pro investasi dilakukan dengan menata iklim investasi yang kondusif penataan regulasi, konsep “one stop service” dan membuka pusat informasi investasi “information center” Boyolali serta pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal daerah berupa pembebasan dan pengurangan pajak/retribusi daerah serta stimulasi dalam bentuk bantuan modal. Namun demikian pemilahan jenis investasi yang diupayakan berkembang dan dihindari serta kebijakan pembiayaannya perlu diatur lebih mendalam dengan kearifan otonomi daerah dan budaya setempat.
Investasi memiliki keterkaitan langsung dengan ketenagakerjaan. Perluasan lapangan kerja dengan kebijakan pemerintah melalui jembatan investasi dan pengembangan SDM perlu terus dikembangkan. dalam ekonomi pasar berporos kepada pengembangan usaha berskala kecil dan menengah yang produktif. Peran pemerintah dalam hal ini adalah program penguatan sektor swasta, yang merupakan kunci penciptaan lapangan kerja yang lebih besar. Penguatan UKM di dalam sektor swasta, paling tidak ada tiga peranan utama yakni :
- Secara aktif mencari pertumbuhan ekonomi,
- Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan
- Membuka akses terhadap sumber dinamika pertumbuhan internal UKM itu sendiri, seperti: pembiayaan dan kredit, akses pasar, teknologi dan perbaikan manajemen. Berikut ini ada sembilan kebijakan yang diusulkan untuk meningkatkan peranan UKM dalam kerangka penciptaan lapangan kerja.
Penguatan pemerintahan ini dimaksudkan penguatan :
- Kelembagaan, yakni membangun organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) dan dalam sistem pengendalian yang baik. Hal ini dilakukan melalui restrukturisasi, pemekaran dan penyesuaian status wilayah, serta revitalisasi organisasi yang berhubungan langsung dengan investasi dan layanan masyarakat guna peningkatan pelayanan dan memperpendek rentang kendali pemerintahan dan prinsip “miskin struktur kaya fungsi”.
- Ketatalaksanaan, yaitu berupa sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance ;
- Sumber daya manusia, yakni berupa SDM yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera.
Disamping itu penguatan pemerintahan juga dilakukan melalui pemenuhan sarana dan prasarana pemerintahan yang terintegrasi, baik secara tata letak maupun sistem informasi sehingga memudahkan komunikasi, koordinasi dan pengambilan keputusan yang cepat, tepat serta bermanfaat. Pengintegrasian ini sekaligus upaya menumbuhkan kawasan ekonomi baru dan citra landmark Boyolali.
Penguatan pemerintahan ini diupayakan pula pada pemerintahan desa, dengan peningkatan kesejahteraan Kepala dan Perangkat Desa sesuai dengan kelayakan atau berrjenjang dengan Sekretaris Desa yang berstatus sebagai PNS, serta Pembangunan dan pemberdayaan BUMDes serta lembaga ekonomi desa.
Korupsi di lingkungan pemerintahan daerah, lebih didasarkan pada kurang dipahaminya sistem keuangan yang benar, transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan APBD. Belum sempurnanya sistem dan lemahnya integritas juga dianggap sebagai penyebab yang perlu mendapatkan prioritas, dengan terus mengembangkan sistem pengendalian intern, pengawasan sampai dengan upaya yang menjerakan para pelaku.
Tujuan utama pembangunan sektor air bersih adalah meningkatkan akses dan kelangsungan pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat. Pelayanan ini erat kaitannya dengan keluaran kualitas pembangunan manusia, dan tingkat kesehatan masyarakat, serta secara tidak langsung dampaknya dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini selaras dengan cakupan pelayanan air bersih perkotaan dan perdesaan yang ditargetkan pada Millenium Development Goals (MDGs)
Pelayanan masyarakat yang dijalankan pemerintah terjabarkan dalam setiap instansi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Urusan atau layanan pemerintah ini pada dasarnya berupa layanan dasar, layanan strategis, layanan pendukung dan layanan intern. Sebagaimana tugas mendasar dari pemerintahan yakni memberikan pelayanan publik dan mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat, maka pelayanan masyarakat ini diupayakan sebesar-besarnya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.
Sebagian besar penduduk Boyolali bekerja di sektor pertanian, khususnya padi sebagai bahan pokok makanan yang dikonsumsi masyarakat. Kontribusi Boyolali terhadap penyediaan bahan pangan ini sangat diharapkan dapat tumbuh terkait dengan ketahanan pangan (food security) lokal dan nasional. Ketahanan pangan yang dilakukan dengan program swasembada pangan ini perlu terus dipertahankan dan dikembangkan.
Pemenuhan infrastruktur merupakan faktor kunci dari geliat perekonomian sehingga bergerak lebih cepat. Percepatan pemenuhan infrastruktur ini dapat dilakukan melalui investasi, baik oleh pihak pemerintah maupun swasta. Untuk itu, fokus pengeluaran pembangunan dari anggaran daerah saat ini, seharusnya pada perbaikan dan penambahan infrastruktur. Percepatan pembangunan infrastruktur khususnya jalan lengkap dengan jembatan dan sanitasi sekitar sudah seharusnya menjadi prioritas utama di wilayah utara. Pembangunan infrastruktur wilayah utara tersebut tentunya tanpa meninggalkan penataan perkotaan yang secara strategis juga dapat menjadi stimulan bagi tumbuh kembang kawasan ekonomi dan kesejahteraan, seperti wilayah timur dengan mengintegrasikan diri dengan konsep “Solo Raya”, dan penataan dan pembangunan ruang perkotaan disetiap kecamatan.
Penyediaan penerangan jalan umum (PJU) atau lampu penerangan bersifat publik, selain memperindah suasana, PJU juga berfungsi meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat. PJU mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi keamanan, fungsi ekonomi dan fungsi keindahan. Fungsi keamanan berkaitan dengan kelancaran dan keamanan transportasi, fungsi ekonomi berkaitan dengan keberadaan penerangan guna kelancaran distribusi barang pada malam hari. Fungsi keindahan dipengaruhi oleh pengaturan letak dan desain alat penerangan.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui berbagai program diakui memang masih belum merata, mengingat sebaran penduduk yang luas dan keterbatasan pengelolaan dana. Untuk itu partisipasi aktif dari masyarakat dan pihak swasta guna mempercepat tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik perlu terus diupayakan selaras dengan peningkatan kualitas pendidikan guna menciptakan masyarakat yang sehat dan berdaya saing. Salah satu program yang perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan adalah jaminan kesehatan masyarakat melalui Jamkesmas dan Jamkesda. Prinsip upaya ini dilakukan dengan memberikan akses seluas-luasnya dalam layanan kesehatan bagi masyarakan dan kesehatan gratis bagi Masyarakat fakir miskin.

Rabu, 17 Maret 2010

SOEKARNO IR.BP PROKLAMATOR




Sang proklamator yang sederhana.

Adapun kelebihan dan kekurangan beliau adalah

manusiawi
Lokasi: NUSANTARA PERSADAKU NKRI

sistem demokrasi sebagai alat yang baik dengan modus kedaulatan hukum sebagai supremasinya.


Banyak kaum intelektual bilang, sistem demokrasi sebagai alat yang baik dengan modus kedaulatan hukum sebagai supremasinya. Segala sesuatunya di pandang dari keberhasilan negara - negara maju, seperti Eropa, Amerika, Jepang, India dekat - dekat ini dan terlebih tentang pengalaman negeri Cina yang pesat. Seakan - akan Indonesia adalah negeri yang terpuruk dan tidak beradab dalam sistem demokrasinya yang ketinggalan. Sekian contoh negeri industri itu mampu maju karena etos kedisiplinan bangsanya yang di jamin dan di kontrol oleh sistem konstitusinya. Di bilang sistem itu disebut dengan keberhasilan menerapkan demokrasi sebagai alat menuju kesejahteraan dan berkeadilan bagi bangsa mereka. Dan Indonesiapun kini berusaha mengikutinya melihat program percepatan MDG's sampai 2014.
Dalam bingkai pertanyaan yang segera kita jawab. Apakah indikator menjadi negeri industri yang pesat perekonomiannya harus dengan mendisiplinkan rakyatnya dengan bekerja keras hingga seperti mesin produksi. Rakyatnya diatur oleh waktu, ruang dan tempat menjadi mesin pekerja sesuai profesi kerjannya masing - masing. Katakanlah, waktu mereka begitu sibuk untuk bekerja tanpa ada ruang ekspresi di luar profesinya. Bangun, kerja,istirahat siang untuk makan, bekerja lagi secara disiplin, pulang dengan sangat capek, dari kerja 8-12 jam yang sangat keras akhirnya letih dan harus bangun tepat waktu, akhirnya tidur sedini mungkin.Maklum jika tiap hari libur mereka manfaatkan waktu untuk ke tempat hiburan. Begitu etos mereka yang tidak menyempatkan waktu dan ruang untuk berkomunikasi satu sama lain. Disinilah moralitas dan gotong royong mereka mengalami kemerosotan karena sistem itu.
Belum ketika melakukan pelanggaran membuang sampah atau mancing di taman tanpa memiliki surat ijin harus mengikuti aturan kedisiplinan, seperti pilihan konsekwensi denda atau penjara. Denda pelanggaranpun cukup sangat mahal. Maklum sudah jika rakyat - rakyat di negeri maju itu begitu tunduk dengan aturan publik. salah - salah nantinya akan di hukum sosial secara kategori yang tidak beradab.
Pajak yang tinggi, dari pajak penghasilan hingga hipotek cukup untuk menjamin penuntasan angka pengangguran. Sekali lagi, wajar dan maklum jika di negara itu mudah untuk mencari pekerjaan karena begitu kerasnya bekerja tanpa jeda. Pajak yang tinggi mampu memiliki jaminan kesehatan, terkecuali biaya kamar jika menginap. Obat dan dokter serta perawatan gratis adanya. Pajak yang tinggi mampu menjamin segala perilaku dan gejala sosial bagi yang tidak produktif untuk bekerja, berupa tunjangan. Segala suatu itu terjadi itu, apakah yang di ingin bangsa Indonesia. Apa yang disebut kemerdekaan di negeri - negeri maju itu hanya di miliki oleh negara dan pemerintahannya saja, tidak dimiliki rakyatnya.
Sangat mudah untuk mengetahui ketika mereka di musim liburan akan usai, mereka akan depresi dan sangat mengeluh dengan kejenuhan rutinitasnya yang seperti mesin. Mereka sangat sadar jika mereka juga manusia yang memiliki impian kemerdekaan.
Sekelumit gambaran di negeri maju itu semakin menyudutkan bahwa Indonesia adalah negeri yang penuh hutang luar negeri, korupsi, ekploitasi, dll. Disebut sebagai negeri yang miskin dengan angka kemiskinan, pengangguran dan kelaparan yang tinggi. Selain itu disebut sebagai bangsa yang pemalas. Apakah Indonesia memang senyatanya terpojok dalam situasi itu ? Lalu apa yang menjadi sebab Indonesia begitu ambisius menuju negeri yang memburu dan mewujudkan sistem demokrasi hingga terjebak dalam supremasi kedaulatan hukum yang mengatur bangsanya itu. Sekali lagi apakah bangsa Indonesia sudi kiranya menuju rakyat yang penuh etos seperti negeri - negeri maju itu, dengan pajak yang tinggi, kontrol yang begitu besar terhadap rakyat dan angka sakit jiwa yang siap meninggikan tuntutannya. Ternyata refleksi ini akan mampu menjadi kajian mawas diri bagi diri kita semua sebagai bangsa Indonesia. Apakah benar, bahwa rakyat Indonesia menentukan pilihannya seperti negeri industri di atas dengan ciri supremasi hukum yang di harapkan itu ? selintas dalam pandangan itu saya sedikit melontarkan gagasan kecil, lebih baik Indonesia mengenal jati dirinya dengan membangun kembali strategi kebudayaannya. Tentu segala suatunya itu membutuhkan rekonsiliasi kemudian dengan alat evolusi pertumbuhan dan perkembangan yang bernama RESTORASI KEBUDAYAAN. ( gbn )
Melihat iklim reformasi selama ini,Masyarakat Indonesia di targetkan menuju sistem dan gaya hidup demokrasi. Bahwa kemerdekaan individu di jamin oleh mekanime hukum sebagai etika. Maklum jika nilai demokrasi yang selama ini di bangun dan sedang berjalan ini di ajak dalam situasi kesadaran hukum di dalam kedaulatannya. Masyarakat yang sadar hukum sebagai target. Bahkan tiap individunya di targetkan memiliki penasehat atau konsultan hukum, tanpa melihat batasan kaya maupun miskin. Atas dasar pengetahuan dan pendekatan kedaulatan hukum itulah masyarakat akan berangsur - angsur terbangun kesadaran berdemokrasi.
Jika iklim kedaulatan hukum memang sepenuhnya di tegakan sesuai dengan komitmennya, maka kesadaran masyarakat akan terbina dalam kesadaran sistem dan mekanisme yang mendiplinkannya. Masyarakat di dalam interaksi sosial akan saling menjaga kemerdekaannya dalam beraktifitas,tanpa mengganggu kemerdekaannya yang lain.
Buah pedoman itulah yang disebut harapan menuju masyarakat dewasa. Bahkan buah kritik, saran, evaluasi sebagai kontrol kebenaran sosial, meskipun kritik itu di tujukan pada pemerintah atau individu . Andaikata proses jalannya kritik dan evaluasi yang terjadi mengganggu kenyamanan atau kemerdekaan maka di harapkan dengan hak jawab dengan cara etika sesuai saluran tata hukum yang ada. Bentuk dan pola yang tidak dewasa seperti kekerasan dan tidak beradab haruslah di hindari sebagai proses yang tidak mendukung jalannya demokrasi atau tidak menjaga berjalannya kedaulatan hukum. Persaingan kompetitif di harapkan mampu membangun interaksi yang sehat dan menumbuhkan cara - cara penyelesaian dengan etika. Segala sesuatu kebenaran akan secara bebas di pertanggungjawabkan dengan proses interaksi sosial yang sehat. Disinilah makna keadilan berada.
Ruang kemerdekaan individu maupun kelompok menjadi terjamin ketika saluran hukum itu ada dan di pertahankan. Dari sinilah masyarakat Indonesia berangsur - angsur memasuki proses pendidikan kedewasaan / kesadaran dialektika, logika dan rasio itu terjadi dalam agenda demokrasi. Segala sesuatunya menepis bentuk agresi amuk dan emosi yang di salurkan dengan cara kekerasan atau main hakim sendiri maupun secara kolektif (amuk massa).
Menilai sebuah kebenaran sosial terlihat ketika indikator amuk maupun emosi tersalurkan sesuai dengan mekanisme kedaulatan hukum yang telah menentukannya. Bentuk agresi amuk dan emosi dalam bentuk kekerasan dan cara - cara pembelengguan masyarakat dengan nilai yang tidak terkritisi akan terevaluasi dengan sendirinya jika interaksi yang sehat itu terjamin keberlangsungannya. Kejadian terancamnya kemerdekaan pribadi dalam beraktivitas dan berkreasi terganggu akan diselesaikan dengan etika. Inilah yang disebut dengan persaingan kompetitif yang sehat dgn cara etika. Proses kebenaran akan teruji kebenarannya ketika selalu di dampingi dengan interaksi sosial yang di jamin oleh ruang kedaulatan hukum. Saya sebut pengertian ini adalah kebutuhan dan bergunanya oposisi dan posisi sebuah kekuasaan.
Cita - cita mulia itu akan pudar ketika peran hegemoni, kekuasaan dan dominasi masih ada dan mempermainkan sistem yang sedang berlangsung secara tidak adil. Ketika kekuatan dominasi itu tidak tunduk oleh kedaulatan hukum dan etika demokrasi maka rakyatlah yang akan menjadi korbannya dan justru menjauhkan kesadaran masyarakat dari etika demokrasi dengan landasan kedaulatan hukum yang sepantasnya di tegakan. ( gbn )

Sabtu, 13 Maret 2010

Hitam Putih di Kusuma Sahid


Hitam Putih di Kusuma Sahid